Pembelajaran SD

Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD

KUNCI JAWABAN UT  Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD

No. UraianTugas Tutorial Skor Maksimum Sumber Tugas Tutorial
1. Kurikulum merupakan komponen yang sangat krusial dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum dijadikan sebagai dasar untuk melaksanakan pendidikan sehingga tujuan pendidikan dapat terlaksana secara optimal. Secara konseptual, kurikulum dapat dikelompokan menjadi tiga dimensi pengertian:
  1. Sebutkan 3 dimensi pengertian kurikulum tersebut.
  2. Jelaskan masing-masing 3 dimensi pengertian kurikulum.
 

 

 

 

 

 

 

5

 

15

Modul 1 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD

 

KB 1

2. Dalam praktek pembelajaran, seorang guru harus memahami karakteristik masing-masing siswa secara mendalam sehingga guru dapat memilih metode dan model pembelajaran yang tepat. Dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum, guru harus mampu menguasai landasan psikologis.
  1. Jelaskan pengertian landasan psikologis pengembangan kurikulum
  2. Jelaskan substansi landasan pengembangan kurikulum
 

 

 

 

 

 

5

 

5

Modul 2 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD

 

KB 1

3. Dengan adanya kurikulum yang berlaku, guru memiliki hak untuk berinovasi dalam pelaksanakan pembelajaran. Misalnya mengembangkan model-model permainan dalam pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Dalam fenomena tersebut, guru telah melaksanakan salah satu prinsip umum pengembangan kurikulum.
  1. Apakah prinsip umum yang telah dilakukan guru tersebut?
  2. Jelaskan jenis prinsip umum yang dilakukan guru pada fenomena di atas.
 

 

 

 

 

 

 

 

4

 

6

Modul3 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD

 

KB 1

4. Langkah kedua pengembangan kurikulum yaitu perumusan tujuan. Dalam pengembangan kurikulum, tujuan dibagi dalam beberapa taksonomi yang disusun secara hierarkis.
  1. Sebutkan taksonomi tujuan menurut Benyamin S. Bloom.
  2. Jelaskan masing-masing taksonomi tujuan tersebut.
  Modul3 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD

 

KB 2

*) Coret yang tidak perlu

 

 

 

Kurikulum merupakan komponen yang sangat krusial dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum dijadikan sebagai dasar untuk melaksanakan pendidikan sehingga tujuan pendidikan dapat terlaksana secara optimal. Secara konseptual, kurikulum dapat dikelompokan menjadi tiga dimensi pengertian:

  1. Sebutkan 3 dimensi pengertian kurikulum tersebut

(1)  kurikulum  sebagai  mata  pelajaran (subjects),

(2) kurikulum sebagai pengalaman belajar (learning experiences),

(3)  kurikulum  sebagai  program/rencana  pembelajaran.

  1. Jelaskan masing-masing 3 dimensi pengertian kurikulum.
  • kurikulum sebagai  mata  pelajaran (subjects),  memiliki arti  bahwa kurikulum itu terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh    Dalam  hal  ini,  kurikulum  selalu  berorientasi  pada penguasaan isi atau materi pelajaran sebagai sasaran akhir proses pendidikan (content  oriented).  Isi  atau  materi  pelajaran  yang  harus  dikuasai  siswa tersebut pada hakikatnya merupakan ilmu pengetahuan yang terkait dengan setiap mata pelajaran
  • kurikulum sebagai pengalaman belajar (learning experiences), yaitu pengertian kurikulum  itu  mencakup  seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa, Ia memandang kurikulum sebagai semua  kegiatan  yang  diberikan  kepada  siswa  di  bawah  tanggung  jawab sekolah. (all of the activities that are provided for the students by the school). Kurikulum tidak dibatasi pada kegiatan di dalam kelas saja, tetapi mencakup juga  kegiatan-kegiatan  yang  dilakukan  oleh  siswa  di  luar  kelas
  • kurikulum sebagai  program/rencana  pembelajaran merupakan suatu program atau rencana belajar (a plan for learning).yaitu sebagai seperangkat rencana dan cara mengadmistrasikan tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan tertentu.

Dalam praktek pembelajaran, seorang guru harus memahami karakteristik masing-masing siswa secara mendalam sehingga guru dapat memilih metode dan model pembelajaran yang tepat. Dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum, guru harus mampu menguasai landasan psikologis.

  1. Jelaskan pengertian landasan psikologis pengembangan kurikulum
Baca Juga  KUNCI JAWABAN UT _ ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Landasan ini didasarkan pada prinsip bahwa perkembangan seseorang dipengaruhi oleh lingkungan dan kematangan. Lingkungan yang dimaksud dapat berasal dari proses pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum tak dapat  di  pisahkan  dari  masyarakat  itu  sendiri,  perubahan  masyarakat yang cepat akan berakibat bahwa fungsi pendidikan bukan saja berperan sebagai asimilasi tradisi, tetapi harus juga dapat mengembangkan pola-pola sosial yang baru.

  1. Jelaskan substansi landasan pengembangan kurikulum

Pada  umumnya,  para  ahli  kurikulum  memandang bahwa  pengembangan  kurikulum  itu  merupakan  suatu  proses  yang berkelanjutan  dan  merupakan  suatu  siklus  dari  beberapa  komponen,  yaitu tujuan,  bahan,  kegiatan,  dan  evaluasi.

 

 

  • Tujuan dalam suatu  kurikulum akan  menggambarkan  kualitas  manusia  yang  diharapkan  terbina  dari  suatu proses    Dengan  demikian,  suatu  tujuan  memberikan  petunjuk mengenai  arah  perubahan  yang  dicita-citakan  dari  suatu  kurikulum  yang sifatnya  harus  merupakan  sesuatu  yang  final.
  • Isi kurikulum itu meliputi fakta-fakta, observasi, data, persepsi, penginderaan, pemecahan masalah, yang berasal dari pikiran manusia dan pengalamannya yang diatur dan  diorganisasi  dalam  bentuk  gagasan  (ideas),  konsep  (concept), generalisasi  (generalization),  prinsip-prinsip  (principles),  dan  pemecahan masalah  (solution).  isi/konten  kurikulum  ke  dalam  tiga  elemen,  yaitu  pengetahuan/knowledge (misalnya fakta-fakta, eksplanasi, prinsip-prinsip, definisi), keterampilan dan proses  (misalnya  membaca,  menulis,  menghitung,  berpikir  kritis, pengambilan  keputusan,  berkomunikasi),  serta  nilai/values  (misalnya keyakinan tentang baik-buruk, benar-salah)
  • Strategi pembelajaran  berkaitan  dengan  masalah  cara  atau  sistem  penyampaian  isi  kurikulum (delivery  system)  dalam  rangka  pencapaian  tujuan  yang  telah  strategi pembelajaran pada  hakikatnya adalah tindakan nyata dari guru atau praktik guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan lebih efisien.
  • Kegiatan evaluasi  merupakan  bagian  yang  tak  terpisahkan  di  dalam pengembangan  suatu  kurikulum,  baik  pada  level  makro  maupun  Komponen  evaluasi  ini  ditujukan  untuk  menilai  pencapaian  tujuan-tujuan yang  telah  ditentukan,  serta  menilai  proses  implementasi  kurikulum  secara keseluruhan, termasuk juga  menilai kegiatan evaluasi itu  sendiri. Hasil dari kegiatan evaluasi ini dapat dijadikan sebagai  umpan balik  (feedback) untuk mengadakan  perbaikan  dan  penyempurnaan  pengembangan  komponen-komponen  kurikulum

Dengan adanya kurikulum yang berlaku, guru memiliki hak untuk berinovasi dalam pelaksanakan pembelajaran. Misalnya mengembangkan model-model permainan dalam pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Dalam fenomena tersebut, guru telah melaksanakan salah satu prinsip umum pengembangan kurikulum.

  1. Apakah prinsip umum yang telah dilakukan guru tersebut?

Prinsip Fleksibilitas dan Prinsip Integritas hal ini di karenakan guru tersebut melakukan inovasi pembelajaran agar menarik perhatian siswa.

  1. Jelaskan jenis prinsip umum yang dilakukan guru pada fenomena di atas!

Prinsip Fleksibilitas yaitu Prinsip fleksibilitas artinya bahwa kurikulum itu harus lentur dan tidak kaku, terutama dalam hal pelaksanaannya, dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar apa yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar belakang peserta didik..

Prinsip Integritas yaitu Pengembangan kurikulum dilakukan dengan prinsip keterpaduan, dirancang untuk mampu membentuk manusia yang utuh, pribadi yang integrated, yaitu selaras dengan lingkungan hidup sekitarnya. Untuk itu, kurikulum harus mengembangkan berbagai keterampilan hidup (lifeskill) sehingga kurikumlum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya..

Dua kategori keterampilan hidup:

(1)    Keterampilan hidup umum (personal, berpikir rasional, sosial)

Baca Juga  KUNCI JAWABAN UT _ ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

(2)    Keterampilan  hidup spesifik (akademik dan vokasional)

Langkah kedua pengembangan kurikulum yaitu perumusan tujuan. Dalam pengembangan kurikulum, tujuan dibagi dalam beberapa taksonomi yang disusun secara hierarkis.

  1. Sebutkan taksonomi tujuan menurut Benyamin S. Bloom.

Taksonomi Bloom dibagi menjadi tiga ranah, yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik.

  1. Ranah Kognitif

Tujuan kognitif atau ranah kognitif adalah segala upaya yang mencakup kegiatan mental (otak). Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir antara lain:

Taksonomi Bloom versi revisi, jenis pengetahuan dibagi menjadi 4 (empat) yaitu:

  • Fakta: Informasi yang menunjukkan fenomena dalam pembelajaran
  • Konseptual: termasuk kategori, struktur, dan teori
  • Prosedur: bagaimana menggunakan teknik dan metode yang spesifik, dan waktu penggunaannya
  • Metakognitif: strategi keputusan, pengetahuan-diri, dan “thinking about thinking”
  1. Ranah Afektif

Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan sikap.

  1. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya.

  1. Jelaskan masing-masing taksonomi tujuan tersebut.
  1. Ranah Kognitif

Tujuan kognitif atau ranah kognitif adalah segala upaya yang mencakup kegiatan mental (otak). Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir antara lain:

  • Pengetahuan (Knowledge)

Kemampuan mengingat kembali materi yang telah dipelajari. Contoh: menyatakan kebijakan.

  • Pemahaman (Comprehension)

Kemampuan memahami materi tertentu. Contoh: menuliskan kembali atau merangkum materi pelatihan.

  • Penerapan (Application)

Kemampuan untuk menerapkan informasi/konsep dalam praktek/situasi nyata yang baru. Contoh: menggunakan pedoman/aturan dalam menghitung gaji pegawai.

  • Analisa (Analysis)

Kemampuan menguraikan suatu materi menjadi bagian-bagiannya. Contoh: menganalisa penyebab meningkatnya Harga pokok penjualan dalam laporan keuangan.

  • Sintesis (Synthesis)

Kemampuan untuk memproduksi. Contoh: Menyusun kurikulum pelatihan dengan mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa sumber.

  • Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan menilai ‘manfaat’ suatu benda/hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Contoh: membandingkan hasil ujian peserta pelatihan dengan kunci jawaban.

  1. Ranah Afektif

Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan sikap. Ranah Afektif dibagi dalam lima kategori yaitu:

  • Penerimaan (Receiving)

Kemampuan memperhatikan/menunjukkan atensi dan penghargaan terhadap orang lain. Contoh: mendengar pendapat orang lain, mengingat nama seseorang.

  • Responsive (Responding)

Kemampuan berpartisipasi aktif dalam pelatihan dan selalu termotivasi untuk segera bereaksi dan mengambil tindakan atas suatu kejadian. Contoh: berpartisipasi dalam diskusi kelas.

  • Nilai yang dianut (Value)

Kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana yang baik dan kurang baik terhadap suatu kejadian/obyek yang diekspresikan dalam perilaku. Contoh: mengusulkan kegiatan Corporate Social Responsibility sesuai nilai yang berlaku dan komitmen perusahaan.

  • Organisasi (Organization)

Kemampuan membentuk sistem nilai dan budaya organisasi dengan mengharmonisasikan perbedaan nilai. Contoh: menyepakati dan mentaati etika profesi, mengakui perlunya keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab.

  • Karakterisasi (Characterization)

Mengacu kepada karakter dan daya hidup seseorang. Kemampuan memperbaiki hubungan intrapersonal, interpersonal dan sosial. Contoh: menunjukkan rasa percaya diri ketika bekerja sendiri, kooperatif dalam aktivitas kelompok.

  1. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya. Perkembangan tersebut dapat diukur sudut kecepatan, ketepatan, jarak, cara/teknik pelaksanaan. Ada tujuh kategori dalam ranah psikomotorik mulai dari tingkat yang sederhana hingga tingkat yang rumit yaitu: persepsi, kesiapan, respon terpimpin, mekanisme, respon tampak yang kompleks, penyesuaian dan penciptaan.