Pembahasan dan Kunci Jawaban UT
- Dalam kasus-kasus pembelajaran guru sering mengeluh kurangnya minat siswa terhadap matematika,bila dihubungkan dengan tahap perkembangan siswa SD, hal itu berkaitan dengan aspek inteligensi. Pertanyaan
- Jelaskan manakah yang berkaitan dengan minat matematika!
Inteligensi adalah kualitas yang bersifat tunggal (unitary), diwariskan secara genetis, dan dapat diukur.
Aspek Intelegensi yang berhubungan dengan minat matematika di SD yaitu
- Kecerdasan Logis Matematis
Kecerdasan ini ditandai dengan kepekaan pada pola-pola logis dan memiliki kemampuan mencerna pola-pola tersebut, termasuk juga numerik serta mampu mengolah alur pemikiran yang panjang. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal: menghitung dan menganalisis hitungan, menemukan fungsi-fungsi dan hubungan, memperkirakan, memprediksi, bereksperimen, mencari jalan keluar yang logis, menemukan adanya pola, induksi dan deduksi, mengorganisasikan/membuat garis besar, membuat langkah-langkah, bermain permainan yang perlu strategi, berpikir abstrak dan menggunakan simbol abstrak, dan menggunakan algoritma.
Informasi mengenai kecerdasan logis-matematis anak-anak dapat diperoleh melalui observasi terhadap:
- kesenangan mereka terhadap angka-angka, mampu membaca angka, dan berhitung. Anak yang cerdas dalam logis-matematis cepat dan efektif dalam menjumlah, mengurangi, dan membaca simbol angka;
- kemahiran mereka berpikir dan menggunakan logika. Anak yang cerdas logis-matematis mampu memecahkan masalah secara logis, cepat memahami permasalahan, mampu menelusuri sebab dan akibat suatu masalah;
- kesukaan mereka bertanya dan selalu ingin tahu;
- kecenderungan mereka untuk memanipulasi lingkungan dan menggunakan strategi coba-ralat, serta menduga-duga dan mengujinya;
- kecenderungan mereka untuk bermain konstruktif, bermain dengan pola-pola, permainan strategi, menikmati permainan dengan komputer atau kalkulator;
- kecenderungan untuk menyusun sesuatu dalam kategori atau hierarki seperti urutan besar ke kecil, panjang ke pendek, dan mengklasifikasi benda-benda yang memiliki sifat sama.
- Jelaskan tipe belajar siswa yang mana yang dapat mengembangkan aspek kognitif!
Tipe belajar dalam mengembangkan aspek kognitif antara lain:
- Tipe Belajar Pembentukan Aturan , Aturan terbentuk berdasarkan konsep-konsep yang sudah dipelajari. Aturan merupakan pernyataan verbal, dalam matematika misalnya adalah: teorema, dalil, atau sifat-sifat. Contoh aturan dalam segitiga siku-siku berlaku kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi siku-sikunya.
- Tipe Belajar Problem Solving, Belajar memecahkan masalah adalah tipe belajar yang lebih tinggi derajatnya dan lebih kompleks daripada tipe belajar aturan (rule learning). Pada tiap tipe belajar emecahkan masalah, aturan yang telah dipelajari terdahulu untuk membuat formulasi penyelesaian masalah.
Cara belajar terbaik anak-anak yang cerdas logis-matematis adalah melalui angka, berpikir, bertanya, mencoba, menduga, menghitung, menimbang, mengurutkan, mengklasifikasi, dan mengonstruksi.
- Dalam memgembangkan kreatifitas siswa (kelas rendah), proses pembelajarannya dapat diarahkan dengan melakukan kegiatan kreatif sesuai dengan tingkat perkembangannya Pertanyaan: Berikan contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan kelas rendah berkaitan dengan bahasa!
- Metode eja didasarkan pada pendekatan harfiah, artinya belajar membaca dan menulis dimulai dari huruf-huruf yang dirangkaikan menjadi suku kata. Melalui tahapan berikut:
1) Menulis huruf lepas, 2) Merangkaikan huruf lepas menjadi suku kata, 3) Merangkaikan suku kata menjadi kata, dan 4) Menyusun kata menjadi kalimat.
- Metode kata lembaga dengan langkah-langkah mengajar dimulai dari mengenalkan kata, dilanjutkan dengan merangkaikan kata antar suku kata, kemudian menguraikan suku kata atas huruf-hurufnya, dan diakhiri dengan menggabungkan huruf menjadi kata.
- Metode global memulai pengajaran membaca dan menulis permulaan dengan membaca kalimat secara utuh yang ada di bawah gambar. Menguraikan kalimat dengan kata-kata, menguraikan katakata menjadi suku kata.
- Reading Aloud adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh guru dan siswa. Siswa dapat menggunakan bacaan yang terdapat dalam buku teks atau buku cerita lainnya dan membacakannya dengan suara keras dan intonasi yang benar.
Contoh : siswa membacakan dengan keras apa yang dibaca hal ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca, intonasi bacaan, dan frasa dalam bacaan.
- Sustained Silent Reading (SSR) adalah kegiatan membaca dalam hati yang dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan ini kesempatan untuk memilih sendiri buku atau materi yang akan dibacanya. Pada kegiatan ini guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan bacaan yang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri sehingga mereka dapat menyelesaikan membaca bacaan tersebut.
Contoh : siswa diberikan kebebasan dalam memilih bahan bacaan di pojok literasi kelas dan menyelesaikan bacaan kemudian siswa di menceritakan kembali apa yang telah dibaca.
- Guided Reading membaca terbimbing dalam hal ini guru menjadi pengamat dan fasilator. Dalam guided reading semua siswa membaca dan mendiskusikan buku yang sama. Guru melemparkan pertanyaan yang meminta siswa menjawab dengan kritis, bukan sekedar pertanyaan pemahaman.
Contoh : Guru dan siswa membaca secara bersama-bersama kemudia guru membuat pertanyaan sesuai dengan topik bacaan, dan siswa dipilih secara acak (tunjuk langsung atau dengan snow ball) untuk diberi pertanyaan sesaui topik bahasan.
- berkaitan dengan matematika!
1.) Metode Brainstorming yaitu menyimpulkan pendapat dari beberapa kelompok
dalam kegiatan belajar, hasil dari kegiatan belajar ini dapat dijadikan sebagai ide-ide baru yang dapat dikembangkan. Langkah-langkah kerja metode brainstorming dalam matematika yaitu
- membentuk kelompok yang heterogen terdiri dari 4-6 siswa
- Tuliskan berbagai langkah solusi untuk menyelesaikan suatu masalah;
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan ide terbaiknya;
- Fasilitator harus mendorong dan menjamin seluruh anggota tim untuk mengeluarkan
- Ide-ide yang telat dicatat tersebut kemudian dilakukan tinjauan ulang;
- Keseluruhan ide tersebut dievaluasi dengan mendasarkan pada kriteria yang telah disepakati bersama.
2). Bermain dengan Matematika
Bermain dengan matematika kelas rendah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Melipat-lipat kertas atau serbet lalu tanyakan anak / peserta didik berapa bagian lipatan kertas tersebut atau berapa bagian lipatan kertas itu dari keseluruhan.
- Menghitung jumlah keluarga, di samping itu menghitung menurut jenis kelamin, usia tua dan muda dan lain-lain.
- Melibatkan anak menghitung belanjaan dan mengikutsertakan anak mencari belanjaan di toko.
3). Matematika dengan penemuan terbimbing Pada pengajaran dengan penemuan terbimbing guru mengarahkan tentang materi pelajaran. Bentuk bimbingan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog, sehingga diharapkan siswa dapat menyimpulkan (menggeneralisasikan) sesuai dengan rancangan guru.
Contoh : Siswa menemukan konsep penjumlahan ratusan melalui media kantung bilangan
- Susunlah langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar yang berkaitan dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (sains)!
Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai objek dan permasalahan yang jelas, yaitu berobjek benda-benda alam dan mengungkapkan misteri (gejala-gejala) alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh anak. Lingkungan alam menyediakan semua hal-hal yang bersifat konkret yang dapat dipelajari oleh anak. Pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang ada di lingkungan alam sekitar anak yang dapat digunakan serta mendukung kegiatan pembelajaran yang optimal.
Berikut langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut dalam pemanfaatan lingkungan.
Tahapan | Kegiatan |
Perencanaan | a. Menentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar
b. Menentukan objek yang akan dipelajari atau dikunjungi. c. Rumuskan cara belajar atau bentuk kegiatan yang harus dilakukan siswa selama mempelajari lingkungan, seperti: mencatat apa yang terjadi, mengamati sesuatu, dan melakukan wawancara. d. Menyiapkan hal-hal yang sifatnya teknis, seperti: tata tertib kegiatan yang harus dipatuhi siswa, perijinan untuk mengadakan kegiatan, perlengkapan-perlengkapan yang harus dibawa siswa, alat, atau instrumen yang digunakan |
Pelaksanaan | Melakukan berbagai kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan melalui kegiatan
a. penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan, b. pemberian tugas, c. pengamatan, d. diskusi hasil kerja kelompok, dan e. pencatatan data mengenai obyek yang dipelajari f. penyusunan kesimpulan hasil kerja g. Observasi |
Tindak Lanjut | Tindak lanjut berupa latihan-latihan pengembangan yang bersifat imajinatif membahas , mendiskusikan hasil pengamatan. Melalui kegiatan
a. menyusun hasil laporan pengamatan. b. pemajangan hasil kerja siswa c. Penilaian hasil kerja siswa. |
- Menarik perhatian siswa merupakan langkah awal dalam membuka pelajaran. Menarik perhatian dapat dilakukan dengan 3(tiga) cara sebutkan berikan contoh!
Perhatian merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi belajar karena dengan adanya perhatian, siswa akan tertarik dan mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. perhatian merupakan proses pemusatan pengerahan aktivitas tenaga psikis (pikiran) dan fisik terutama indra serta gerakan tubuh pada fokus tertentu. Cara menarik perhatian siswa dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Perhatian seseoarng tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, hal-hal yang berlawanan dengan pengalaman yang baru saja diperoleh atau dengan pengalaman yang didapat selama hidupnya.
Contoh: Pembelajaran gaya gesek pada siswa kelas atas diberikan stimulus berupa apersepsi terhadap kondisi tangan yang digesek sehingga tangan teras hangat, hal ini untuk menarik perhatian dan membuat pertanyaan terhadap pengalaman yang dialami oleh siswa.
- Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada pada hal-hal yang di anggap rumit, selama kerumitan tersebut tidak melampaui batas kemampuan.
Contoh; pada siswa kelas rendah diberikan apersepsi berupa game kolaboratif untuk menyusun kata, siswa yang menemukan kata tersebut harus mampu menyusun kalimat dnegan benar.
- Orang yang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya, yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman dan kebutuhannya.
Contoh; memberikan motivasi dalam belajar, ice breaking sebelum /saat pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, atau memberikan apersepsi perhatian sesuai dengan pengalaman masa lalu yang di alami siswa.