STARATEGI PEMBELAJARAN DAN TAHAP PERKEMBANGAN MATEMATIKA SD

STARATEGI PEMBELAJARAN DAN TAHAP PERKEMBANGAN MATEMATIKA SD

Pembahasan dan Kunci Jawaban UT

  1. Dalam kasus-kasus pembelajaran guru sering mengeluh kurangnya minat siswa terhadap matematika,bila dihubungkan dengan tahap perkembangan siswa SD, hal itu berkaitan dengan aspek inteligensi. Pertanyaan
    1. Jelaskan manakah yang berkaitan dengan minat matematika!

Inteligensi  adalah  kualitas  yang  bersifat  tunggal  (unitary),  diwariskan secara  genetis,  dan  dapat  diukur.

Aspek Intelegensi yang berhubungan dengan minat matematika  di SD yaitu

  • Kecerdasan Logis Matematis

Kecerdasan  ini  ditandai  dengan  kepekaan  pada  pola-pola  logis  dan memiliki  kemampuan  mencerna  pola-pola  tersebut,  termasuk  juga  numerik serta  mampu  mengolah  alur  pemikiran  yang  panjang.  Seseorang  yang memiliki  kecerdasan  ini  cenderung  menyukai  dan  efektif  dalam  hal: menghitung  dan  menganalisis  hitungan,  menemukan  fungsi-fungsi  dan hubungan,  memperkirakan,  memprediksi,  bereksperimen,  mencari  jalan keluar  yang  logis,  menemukan  adanya  pola,  induksi  dan  deduksi, mengorganisasikan/membuat  garis  besar,  membuat  langkah-langkah, bermain  permainan  yang  perlu  strategi,  berpikir  abstrak  dan  menggunakan simbol abstrak, dan menggunakan algoritma.

Informasi  mengenai  kecerdasan  logis-matematis  anak-anak  dapat diperoleh melalui observasi terhadap:

  • kesenangan mereka terhadap angka-angka, mampu membaca angka, dan berhitung. Anak  yang  cerdas  dalam  logis-matematis  cepat  dan  efektif dalam menjumlah, mengurangi, dan membaca simbol angka;
  • kemahiran mereka berpikir dan menggunakan logika. Anak yang cerdas logis-matematis mampu  memecahkan  masalah  secara  logis,  cepat memahami  permasalahan,  mampu  menelusuri  sebab  dan  akibat  suatu masalah;
  • kesukaan mereka bertanya dan selalu ingin tahu;
  • kecenderungan mereka  untuk  memanipulasi  lingkungan  dan menggunakan strategi coba-ralat, serta menduga-duga dan mengujinya;
  • kecenderungan mereka untuk bermain konstruktif, bermain dengan pola-pola, permainan  strategi,  menikmati  permainan  dengan  komputer  atau kalkulator;
  • kecenderungan untuk  menyusun  sesuatu  dalam  kategori  atau  hierarki seperti  urutan  besar  ke  kecil,  panjang  ke  pendek,  dan  mengklasifikasi benda-benda yang memiliki sifat sama.

 

  1. Jelaskan tipe belajar siswa yang mana yang dapat mengembangkan aspek kognitif!

Tipe belajar dalam mengembangkan aspek kognitif antara lain:

  • Tipe Belajar Pembentukan Aturan , Aturan terbentuk berdasarkan konsep-konsep yang sudah dipelajari. Aturan merupakan pernyataan verbal, dalam matematika misalnya adalah: teorema, dalil, atau sifat-sifat. Contoh aturan dalam segitiga siku-siku berlaku kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi siku-sikunya.
  • Tipe Belajar Problem Solving, Belajar memecahkan masalah adalah tipe belajar yang lebih tinggi derajatnya dan lebih kompleks daripada tipe belajar aturan (rule learning). Pada tiap tipe belajar emecahkan masalah, aturan yang telah dipelajari terdahulu untuk membuat formulasi penyelesaian masalah.

Cara  belajar  terbaik  anak-anak  yang  cerdas  logis-matematis  adalah melalui  angka,  berpikir,  bertanya,  mencoba,  menduga,  menghitung, menimbang, mengurutkan, mengklasifikasi, dan mengonstruksi.

  1. Dalam memgembangkan kreatifitas siswa (kelas rendah), proses pembelajarannya dapat diarahkan dengan melakukan kegiatan kreatif sesuai dengan tingkat perkembangannya Pertanyaan: Berikan contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan kelas rendah berkaitan dengan bahasa!
  • Metode eja didasarkan pada pendekatan harfiah, artinya belajar membaca dan menulis dimulai dari huruf-huruf yang dirangkaikan menjadi suku kata. Melalui tahapan berikut:

1) Menulis huruf lepas, 2) Merangkaikan huruf lepas menjadi suku kata, 3) Merangkaikan suku kata menjadi kata, dan 4) Menyusun kata menjadi kalimat.

  • Metode kata lembaga dengan langkah-langkah mengajar dimulai dari mengenalkan kata, dilanjutkan dengan merangkaikan kata antar suku kata, kemudian menguraikan suku kata atas huruf-hurufnya, dan diakhiri dengan menggabungkan huruf menjadi kata.
  • Metode global memulai pengajaran membaca dan menulis permulaan dengan membaca kalimat secara utuh yang ada di bawah gambar. Menguraikan kalimat dengan kata-kata, menguraikan katakata menjadi suku kata.
  • Reading Aloud adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh guru dan siswa. Siswa dapat menggunakan bacaan yang terdapat dalam buku teks atau buku cerita lainnya dan membacakannya dengan suara keras dan intonasi yang benar.
Baca Juga  Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD

Contoh : siswa membacakan dengan keras apa yang dibaca hal ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca, intonasi bacaan, dan frasa dalam bacaan.

  • Sustained Silent Reading (SSR) adalah kegiatan membaca dalam hati yang dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan ini kesempatan untuk memilih sendiri buku atau materi yang akan dibacanya. Pada kegiatan ini guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan bacaan yang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri sehingga mereka dapat menyelesaikan membaca bacaan tersebut.

Contoh : siswa diberikan kebebasan dalam memilih bahan bacaan di pojok literasi kelas dan menyelesaikan bacaan kemudian siswa di menceritakan kembali apa yang telah dibaca.

  • Guided Reading membaca terbimbing dalam hal ini guru menjadi pengamat dan fasilator. Dalam guided reading semua siswa membaca dan mendiskusikan buku yang sama. Guru melemparkan pertanyaan yang meminta siswa menjawab dengan kritis, bukan sekedar pertanyaan pemahaman.

Contoh : Guru dan siswa membaca secara bersama-bersama kemudia guru membuat pertanyaan sesuai dengan topik bacaan, dan siswa dipilih secara acak (tunjuk langsung atau dengan snow ball) untuk diberi pertanyaan sesaui topik bahasan.

  1. berkaitan dengan matematika!

1.)  Metode Brainstorming yaitu menyimpulkan  pendapat  dari  beberapa  kelompok

dalam  kegiatan  belajar,  hasil  dari  kegiatan  belajar  ini dapat  dijadikan  sebagai  ide-ide  baru  yang  dapat dikembangkan.  Langkah-langkah kerja metode brainstorming dalam matematika yaitu

  • membentuk kelompok yang heterogen terdiri dari 4-6 siswa
  • Tuliskan berbagai langkah solusi untuk menyelesaikan suatu masalah;
  • Masing-masing anggota  kelompok  menuliskan  ide terbaiknya;
  • Fasilitator harus  mendorong  dan  menjamin  seluruh anggota  tim  untuk  mengeluarkan
  • Ide-ide yang  telat  dicatat  tersebut  kemudian dilakukan tinjauan ulang;
  • Keseluruhan ide  tersebut  dievaluasi  dengan mendasarkan  pada  kriteria  yang  telah  disepakati bersama.

2).  Bermain dengan Matematika

Bermain dengan matematika kelas rendah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Melipat-lipat kertas atau serbet lalu tanyakan anak / peserta didik berapa bagian lipatan kertas tersebut atau berapa bagian lipatan kertas itu dari keseluruhan.
  • Menghitung jumlah keluarga, di samping itu menghitung menurut jenis kelamin, usia tua dan muda dan lain-lain.
  • Melibatkan anak menghitung belanjaan dan mengikutsertakan anak mencari belanjaan di toko.

3). Matematika dengan penemuan terbimbing Pada  pengajaran  dengan  penemuan  terbimbing  guru  mengarahkan  tentang  materi pelajaran. Bentuk bimbingan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog,  sehingga  diharapkan  siswa  dapat  menyimpulkan  (menggeneralisasikan)  sesuai  dengan rancangan guru.

Contoh : Siswa menemukan konsep penjumlahan ratusan melalui media kantung bilangan

  1. Susunlah langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar yang berkaitan dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (sains)!
Baca Juga  KUNCI JAWABAN UT _ ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai objek dan permasalahan yang jelas, yaitu berobjek benda-benda alam dan mengungkapkan misteri (gejala-gejala) alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh anak. Lingkungan alam menyediakan semua hal-hal yang bersifat konkret yang dapat dipelajari oleh anak. Pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang ada di lingkungan alam sekitar anak yang dapat digunakan serta mendukung kegiatan pembelajaran yang optimal.

Berikut langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut dalam pemanfaatan lingkungan.

Tahapan Kegiatan
Perencanaan a.       Menentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar

b.      Menentukan objek yang akan dipelajari atau dikunjungi.

c.       Rumuskan cara belajar atau bentuk kegiatan yang harus dilakukan siswa selama mempelajari lingkungan, seperti: mencatat apa yang terjadi, mengamati sesuatu, dan melakukan wawancara.

d.      Menyiapkan hal-hal yang sifatnya teknis, seperti: tata tertib kegiatan yang harus dipatuhi siswa, perijinan untuk mengadakan kegiatan, perlengkapan-perlengkapan yang harus dibawa siswa, alat, atau instrumen yang digunakan

Pelaksanaan Melakukan berbagai kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan melalui kegiatan

a.       penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan,

b.      pemberian tugas,

c.       pengamatan,

d.      diskusi hasil kerja kelompok, dan

e.       pencatatan data mengenai obyek yang dipelajari

f.        penyusunan kesimpulan hasil kerja

g.      Observasi

Tindak Lanjut Tindak lanjut berupa latihan-latihan pengembangan yang bersifat imajinatif membahas , mendiskusikan  hasil  pengamatan. Melalui kegiatan

a.       menyusun hasil laporan pengamatan.

b.      pemajangan hasil kerja siswa

c.       Penilaian hasil kerja siswa.

 

  1. Menarik perhatian siswa merupakan langkah awal dalam membuka pelajaran. Menarik perhatian dapat dilakukan dengan 3(tiga) cara sebutkan berikan contoh!

Perhatian merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi belajar karena dengan adanya perhatian, siswa akan tertarik dan mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.  perhatian merupakan proses pemusatan pengerahan aktivitas tenaga psikis (pikiran) dan fisik terutama indra serta gerakan tubuh pada fokus tertentu. Cara menarik perhatian siswa dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  1. Perhatian seseoarng tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, hal-hal yang berlawanan dengan pengalaman yang baru saja diperoleh atau dengan pengalaman yang didapat selama hidupnya.

Contoh: Pembelajaran gaya gesek pada siswa kelas atas diberikan stimulus berupa apersepsi terhadap kondisi tangan yang digesek sehingga tangan teras hangat, hal ini untuk menarik perhatian dan membuat pertanyaan terhadap pengalaman yang dialami oleh siswa.

  1. Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada pada hal-hal yang di anggap rumit, selama kerumitan tersebut tidak melampaui batas kemampuan.

Contoh; pada siswa kelas rendah diberikan apersepsi berupa game kolaboratif untuk menyusun kata, siswa yang menemukan kata tersebut harus mampu menyusun kalimat dnegan benar.

  1. Orang yang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya, yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman dan kebutuhannya.

Contoh; memberikan motivasi dalam belajar, ice breaking sebelum /saat pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, atau memberikan apersepsi perhatian sesuai dengan pengalaman masa lalu yang di alami siswa.